Jumat, 30 Oktober 2015

Sekolah Adiwiyata SMKN 1 Sidoarjo

Diposting oleh ocaa di 18.03
Untuk menjadikan sekolah berbasis ramah lingkungan, SMKN 1 Sidoarjo terus berbenah. Sekolah Kejuruan yang ada di Jl Monginsidi, Sabtu (15/3/2014) depan akan menjalani penilaian dari Provinsi Jatim. Hal ini karena SMKN 1 Sidoarjo sebagai wakil dari Sidoarjo untuk meraih sekolah adiwiyata.
Sekolah tersebut sudah kelihatan hijau saat masuk pintu gerbang. Di sisi timur dan barat penuh dengan tumbuhan baik itu tumbuhan perdu, buah naga dan sayuran sayuran. Yang dipakai pagar untuk menuju pintu masuk sekolah bukan terbuat dari kayu atau besi. Namun di sepanjang jalan itu ditata paralon ukuran 4 dim ditanami kangkung dan sawi sehingga terkesan dingin.
Di ujung barat pintu masuk, terlihat house green ukuran 2 x 3 meter yang penuh dengan tanaman sawi dan kangkung. Di bawah house green terlihat rumput tertata dengan apik dan ditempat itu juga ditanam biofori yang berfungsi menyerap air. “Jika ada genangan air di tempat ini langsung terserap ke dalam tanah,” tutur Dra Ernawati, salah satu tim adiwiyata SMKN, Rabu (12/3/2014).
Menurut Erna, sebagai guru IPA mengaku, tanaman yang ada bukan dibuat-buat saat akan dilakukan penilaian saja. Namun sekolah yang ada ini, sudah mencanangkan green school sejak beberapa tahun lalu. Aneka tumbuhan ada di sekeliling sekolah. Di lapangan tengah yang difungsikan sebagai lapangan futsal dan basket, di sekelilingnya ditanami pohon sawo kecik yang tumbuh rindang.
“Nah untuk merawat semua tanaman yang ada, kami turun bersama siswa. Intinya guru dengan murid harus saling menjaga dan mengingatkan jika sampai ada tanaman yang mati atau membuang sampah sembarangan,” tandasnya.
Erna lantas menunjukkan karya dari siswa. Seperti pengolahan air kotor kemudian dijernihkan. Air itu diambil dari sisa air wudlu yang terbuang kemudian ditampung di tendon yang dipendam di bawah tanah. Kemudian air itu disedot ke atas lewat proses penjernihan yang sudah disiapkan dan keluar menjadi air bersih.
“Air kotor itu dipakai menyiram  tanaman di sekliling sekolah. Kan tidak mubadzir. Jadi barang yang tadinya dibuang begitu saja bisa difungsikan lagi,” paparnya.
Siswa juga diajari membikin miniature scooter dari korek gas yang sudah tidak terpakai. Tidak itu saja, siswa juga diajari membikin gorden dari bekas gelas air mineral serta tudung saji dari gelas air mineral bekas. “Barang bekas bisa dimanfaatkan dan bisa dijadikan uang,” ungkapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

OCA Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea